10 Judul Film untuk Menemani Hari Ibu | ARINA.ID (2025)

Hari Ibu adalah waktu yang sempurna untuk merayakan sosok yang telah memberikan kasih sayang, pengorbanan, dan kekuatan luar biasa dalam membentuk hidup kita. Film-film bertema mengenai sosok ibu sering kali menggambarkan kisah-kisah emosional yang menghargai dan merayakan perjuangan serta keajaiban yang ada dalam hubungan ibu dan anak.

Namun, beberapa pengecualian juga bisa muncul. Terkadang, ibu tidak selalu sempurna, sosok ibu juga bisa melakukan kesalahan dan terselip kekhilafan. Kekurangan itu yang tetap menjadikannya sebagai manusia.

Berikut adalah beberapa rekomendasi judul film yang mengangkat sosok ibu dalam beragam konteks:

1. Bila Esok Ibu Tiada (Kehilangan Sosok Ibu)
Film Bila Esok Ibu Tiada (2024) yang disutradarai Rudi Soedjarwo mengisahkan kehidupan seorang ibu bernama Rahmi dan keempat orang anaknya, yaitu Ranika, Rangga, Rania, dan Hening. Setelah sang suami, Haryo, meninggal dunia, ia harus menjadi seorang ibu tunggal yang berjuang membesarkan anak-anaknya.

Rahmi dikenal sebagai ibu yang tegar dan selalu mengutamakan kebahagiaan anak-anaknya, meskipun ia harus menghadapi berbagai kesulitan.

Seiring dengan berjalannya waktu, Rahmi merasa anak-anaknya semakin sibuk dengan urusan masing-masing. Sikap anak-anaknya seolah menunjukkan mereka tak lagi membutuhkan kehadiran dan kasih sayangnya.

Berbagai konflik di tengah empat bersaudara tersebut perlahan bermunculan. Si sulung perlahan menunjukkan sikap otoriter terhadap adik-adiknya yang membuat perpecahan di antara mereka terjadi. Hingga suatu ketika, mereka harus merasakan kehilangan ibunya untuk selama-lamanya.

2. Little Women (Single Mother)
Little Women (2019) yang disutradarai oleh Greta Gerwig merupakan film adaptasi dari novel klasik Louisa May Alcott yang menceritakan kisah empat saudara perempuan dari keluarga March yang hidup di Amerika Serikat pasca-Perang Saudara. Meg, Jo, Beth, dan Amy menghadapi tantangan hidup dengan mimpi, ambisi, dan karakter yang berbeda.

Jo bercita-cita menjadi penulis, Meg memilih kehidupan rumah tangga yang sederhana, Beth memiliki jiwa yang lembut, sementara Amy bercita-cita menjadi pelukis terkenal.

Film ini mengeksplorasi perjalanan mereka dalam menghadapi konflik keluarga, cinta, dan aspirasi pribadi, serta bagaimana mereka tetap menjaga ikatan keluarga di tengah segala perbedaan. Mereka tumbuh besar tanpa kehadiran seorang ayah, hanya bersama sang ibu yang penuh perhatian dan berpikiran terbuka.

3.Anne Of Green Gables (Ibu Angkat)
Anne Of Green Gables (2016) garapan John Kent Harrison merupakan film yang mengisahkan perjalanan Anne Shirley, seorang gadis yatim piatu yang ceria, cerdas, dan penuh imajinasi, yang secara tak sengaja diadopsi oleh Marilla dan Matthew Cuthbert, dua pasangan lanjut usia yang tinggal di Green Gables, Pulau Prince Edward, Kanada. Awalnya, Marilla dan Matthew menginginkan seorang anak laki-laki untuk membantu pekerjaan di ladang, tetapi kehadiran Anne yang berjiwa bebas justru membawa warna baru dalam kehidupan mereka.

Anne menghadapi berbagai tantangan, mulai dari perjuangan mendapatkan tempat di hati keluarga barunya, menghadapi ejekan teman-teman sekolah, hingga persaingan akademis dengan Gilbert Blythe. Dengan kepribadian uniknya, Anne akhirnya mengubah kehidupan orang-orang di sekitarnya, termasuk mengatasi hati Marilla, ibu angkatnya yang keras dan membawa kebahagiaan pada Matthew.

4. Jojo Rabbit (Ibu Aktivis)
Jojo Rabbit (2019) garapan Taika Waititi merupakan film yang mengisahkan seorang anak Jerman bernama Jojo Betzler, anggota muda Hitler Youth yang sangat terobsesi dengan ideologi Nazi.

Jojo memiliki teman imajiner berupa versi karikatur Adolf Hitler yang selalu memberinya nasihat. Dunia Jojo berubah drastis ketika ia menemukan bahwa ibunya, Rosie, diam-diam menyembunyikan seorang gadis Yahudi bernama Elsa di rumah mereka.

Melalui interaksi dengan Elsa, Jojo mulai mempertanyakan keyakinannya terhadap propaganda Nazi dan menghadapi konflik internal antara cinta, kebencian, dan kebenaran, terlebih ketika ia mendapati ibunya telah tiada. Film ini menggabungkan humor satir dengan drama emosional untuk menyampaikan pesan tentang cinta, kemanusiaan, dan absurditas perang.

5. Peppermint (Pembalasan Dendam Seorang Ibu)
Peppermint (2018) yang disutradarai Pierre Morel merupakan sebuah film aksi-thriller yang membawa penonton ke dalam perjalanan penuh emosi dan dendam seorang ibu atas kematian suami dan anaknya. Film Peppermint mengisahkan Riley North, seorang ibu rumah tangga yang hidupnya hancur karena hakim membebaskan para pembunuh keluarganya.

Ketika hukum gagal memberikan keadilan karena korupsi di sistem peradilan, Riley menghilang selama lima tahun. Ia kembali dengan keterampilan bertarung dan senjata yang mematikan untuk menuntut balas dendam. Riley memutuskan untuk menghancurkan jaringan kriminal yang merenggut keluarganya, sekaligus melawan para pejabat yang terlibat korupsi.

6. Incendies (Ibu dalam Konflik Peperangan)
Incendies (2010) garapan Denis Villeneuve adalah sebuah film drama misteri yang menggugah emosi. Film ini menyoroti perjalanan saudara kembar, Jeanne dan Simon Marwan, dalam menjalankan wasiat yang ditinggalkan oleh ibu mereka, Nawal.

Wasiat itu mengarahkan mereka untuk mengungkap masa lalu sang ibu di Timur Tengah yang penuh konflik. Jeanne ditugaskan untuk mencari ayah yang mereka kira telah meninggal, sementara Simon diminta untuk menemukan saudara laki-laki yang tidak mereka ketahui keberadaannya.

Perjalanan membawa mereka ke akar konflik berdarah yang telah lama tersembunyi dalam sejarah keluarga. Setiap petunjuk mengungkap tragedi yang semakin menyayat hati dan menyingkap kebenaran mengejutkan tentang identitas keluarga mereka yang sebenarnya.

7. Mama (Ibu Magis)
Film Mama (2013) yang disutradarai Andreas Muschietti menampilkan kisah menyeramkan tentang dua anak perempuan, Victoria dan Lilly, yang ditemukan hidup di hutan setelah menghilang selama beberapa tahun. Mereka ditemukan dalam kondisi liar, tetapi anehnya selamat.

Ketika dibawa kembali ke masyarakat untuk tinggal bersama sang paham, hal-hal aneh mulai banyak terjadi.

Anak-anak tersebut terus menyebut nama "Mama," sosok gaib yang selama ini mereka klaim telah merawat mereka di hutan. Ketika Annabel mencoba membangun hubungan dengan kedua anak tersebut, ia menyadari bahwa Mama adalah entitas supranatural penuh dendam yang tidak ingin melepaskan anak-anak tersebut begitu saja.

8. Kim Ji Young, Born 1982 (Kisah Beban Ganda Ibu Rumah Tangga)
Kim Ji Young, Born 1982 (2019) garapan Kim Do Young, menceritakan kehidupan Kim Ji-Young, seorang wanita biasa yang tinggal di Korea Selatan. Ia adalah seorang ibu rumah tangga yang menjalani kehidupan biasa: mengurus anak, suami, dan rumah.

Namun, di balik kesehariannya, Ji-Young menyimpan rasa lelah dan frustasi yang mendalam akibat beban gender dan tekanan sosial.

Perubahan besar terjadi ketika Ji-Young mulai menunjukkan perilaku aneh: berbicara seolah-olah ia adalah orang lain, seperti neneknya atau teman lamanya yang telah meninggal. Perilaku ini menjadi cerminan trauma dan penindasan yang ia alami selama hidupnya sebagai seorang wanita dalam masyarakat yang patriarkal.

Suaminya, Jung Dae-Hyun, mulai menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dan mencoba membantu Ji-Young untuk mendapatkan dukungan psikologis.

9. Mimi (Ibu Pengganti)
Mimi (2021) merupakan film komedi-drama India yang disutradarai oleh Laxman Utekar. Film ini menceritakan kehidupan perempuan muda bernama Mimi, seorang penari berbakat yang bersedia menjadi ibu pengganti atau surogasi bagi sepasang suami-istri dari Amerika.

Konflik dimulai ketika pasangan itu membatalkan rencana mereka saat Mimi telah mengandung. Mimi mendapati dirinya hamil tanpa dukungan dari orang tua biologis anak tersebut, dan harus menghadapi berbagai stigma serta kesulitan dalam menjaga dan membesarkan anak sendirian.

Film ini menyoroti cinta kasih dari seorang ibu dan permasalahan surogasi yang banyak dialami perempuan di berbagai belahan dunia.

10. Nobody Knows (Ibu yang tidak bertanggung jawab)
Nobody Knows (2004) yang disutradarai Hirokazu Koreeda adalah sebuah kisah yang terinspirasi dari peristiwa nyata di Jepang tentang empat anak yang ditinggalkan oleh ibunya. Keiko, ibu tunggal dari anak-anak ini, pindah ke apartemen baru dengan mereka.

Namun, demi menghindari perhatian pihak luar, ia menyembunyikan keberadaan ketiga anaknya, hanya mendaftarkan Akira, anak tertua, sebagai penghuni resmi.

Kehidupan keluarga ini berubah ketika Keiko meninggalkan mereka tanpa kabar, hanya meninggalkan sedikit uang. Akira, yang baru berusia 12 tahun, harus mengambil alih peran orang dewasa, menjaga adik-adiknya dan mengatur kebutuhan mereka. Tanpa kehadiran orang tua, keempat anak ini berjuang untuk bertahan di tengah tantangan hidup yang semakin berat.